Malang, 3
-9-1997
To yang
terayang
Nun jauh di
sana
Tak
Terpisahkan Oleh Waktu Dan Jarak
Hari-hari yang daku lalui terasa semakin berat, siang hari keresahan
melanda, malampun kegelisahan menimpa, apakah yang terjadi pada diri
ini?....namun satu persatu kesulitan ini telah terlampui, meski dengan sedikit
memporsir tenaga dan pikiran, untuk senantiasa dapat meraih cita-cita. Saat
daku meniti dan memulainya sejuta harapan ditimpakan kepundakku, kala itu tak
pernah terpikirkan akan beban yang telah diri ini sanggupi, yang terbayang
hanyalah cita dan angan.
Dalam kesibukanku tertiup angin semilir, dalam kecerahan sinar
mentari, membawa kabur tentang cinta dan kasih yang telah lama kukubur bersama
kenangan lama yang sudah merenggut sebagian dari arti kehidupanku.
Sampai saat ini diriku meragukan akan arti sebuah cinta yang kita
sama-sama ingin menawarkannya. Banyak yang tak ku mengerti, persoalan-persoalan
kasih sayang, sahabat dan cinta bila tanpa kita bersama memecahkannya.
27 tahun yang lalu lahirlah seorang bayi lak-laki dari seonggok daging
dan segumpal darah (tepatnya, Senin Kliwon Pahang, 12 Oktober 1970). Entahlah saat itu mengapa dia terlahir, akan
diberikan cobaan oleh Hyang Maha Kuasa, atau diberikan kesempatan untuk
memahami kehidupan ini. Banyak sudah cerita dari sedih, gembira yang membuat
orang lain senang atau membuat yang lain tak berkenan menyertai kehidupan bayi
itu, sampai saat ini dia telah dikatakan sebagai sosok dewasa. Namun laki-laki
itu tidak pernah merasakan dirinya sudah dewasa, selalu ada yang peduli pada
dirinya.
Adakah yang peduli akan hari jadinya 12 Oktober 1997 (tepat yang kedua
puluh tujuh). Selama ini tidak ada orang yang mau tahu, siapa yang hadir 27
tahun yang lalu, bahkan karena kesibukan laki-laki itu, kadang diapun lupa
kapan dia hadir di muka bumi ini, hingga pernah laki-laki ini mengarang sebuah
cerpen dengan judul “Oktober ke 12 yang terlupakan” the forgetten on Oktober 12nd.
Sekian dulu cerita pendeknya, sebagai pengantar pertemuan kita,
mengenai pulangnya mungkin kak sunset akan tiba pada hari H Wisuda
diselenggarakan itupun minta ijin, sebab kuliahnya sampai hari sabtu. Mengenai
testingmu, kakak tidak bisa mengantar, mudah-mudahan kd mengerti, keadaan
kakak. Saat kakak menulis, kakak masih sakit (sakit ringan), mungkin masih
penyesuaian karena yang lain juga mengalami hal yang sama. Maklum biasa kuliah
santai-santai tiba-tiba diserang oleh tugas yang banyak dan menterjemahkan dari
buku aslinya. Insya allah pulang nanti bahasa daerahnya orang Bule Pintar.
Belajar yang baik kalau perlu cari hubungan, sebab seperti yang kakak bilang,
saat ini yang paling berperan, bukan kemampuan akademis (the academic competent) but the lobbying power is determinant.
Kakak doakan semoga berhasil, tapi bila tidak berhasil jangan diambil hati
anggap sebagai pengalaman (the first experience for to get another success!.
Raihlah suatu kehidupan seperti apa yang ada dalam kehidupanmu
Janganlah terhenti bila kakimu tersandung
Langkah pasti mencapai cita adalah harapan setiap orang
There is no the best but the better
(tetapi tidak ada yang terbaik tetapi hanya ada yang baik)
That is mean: jika mendapatkan satu kebaikan (prestasi)
Janganlah dirimu merasa puas but bekerja, belajar capai prestasi yang
terbaik (higah achievement)
Kakak tidak bisa pulang selama Galungan dan kuningan, kakak berdoa
dengan cara sendiri, semoga hyang Maha Kuasa member ampunan dan jalan terang
pada diriku yang papa
Andaikan aku yang dirimu dambakan
Mengapa hati ini masih ragu
Aku tak tahu bagaimana cintamu
Dan bagaimanakah sayangmu
Cinta tidak akan terwujud
Bila terucap tidak seharmonis perilaku kita
Untuk member warna dari kehidupan cinta itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar