Selasa, 14 November 2017

Ku mohon Dapat Mencerna ElokMu Sesaat

Kau tampak anggun seperti sejuk sang embun
begitu indah bunga yang merekah
Aku tahu teman-temanku juga tak mengerti dan mereka juga tahu
Seluruh jagat raya pasti tahu

Sangat mustahil mungkin
Mendapat cinta bidadari secantik dikau
Apalagi aku tak akan pernah dapat ijin
Mengikuti sayembara cinta bidadari
Akan dirimu yang memukai

Jika  saja aku diberi satu kesempatan
Sedetik untuk menatap elokmu dari dekat
Aku pasti siap dan takkan kusia-siakan
Meski sedetik kemudian wajahku
Ditampar secepat kilat

(Ananta KA 2017)

Pesonamu Menjadi Semangatku

Cantiknya parasmu yang sungguh membuatku
Tak ingin mengalihkan gerak mataku
Pesona yang sungguh menjadi semangat
Yang bila dipertanyakan kenapa

Disini adalah kamu jawabannya
Maaf bila pesonamu
Membuatku ingin menulis banyak tentangmu
Tentang hadirmu

Tak ada yang lebih semangat
Daripada mengintip hadirmu diantara gerakmu
Maafkan aku yang telah lancang mengagumimu
Tetaplah menjadi semangatku

Sinar matamu menandakan kedamaian
Bibirmu sangat menggoda

(Andi Novana 2017)

Dirimu Peneduh Jiwaku

Dirimu bagaikan matahari
Yang selalu menyinariku sepanjang hari
Dirimu bagaikan pohon yang selalu
Meneduhkan hati dan jiwaku

Dirimu itu seperti air yang selalu
Menenangkan hatiku
Kapankah aku bisa menggapai dirimu
Karena aku mengagumimu

Sejak hadirmu hingga kini
Dalam ruang hati ini sudah tak hampa
Buaian bunga-bunga menari
Yang kau tinggalkan dihati

Makin hari makin beraroma
Tanpa layu sedikitpun
Yang selalu kau sirami
Darimu sang pujaan

Sejak hari pertama berjumpa
Mata ini tak mau beralih pada satu titik
Dari sekian yang menawan
Ada titik di mana aku sungguh terpukau

Dan tak ingin beranjak
(Anonim 2017)

Aku Melihat Kegelapan Pada Dirimu

Jangan pernah hadir di hadapanku
Kamu bukanlah wanita impian
Kamu bukanlah wanita pujaan
Kamu bukanlah wanita harapan
Tak sedikitpun hatiku bergetar
Jika melihatmu, hanya kegelapan
Yang aku lihat darimu

(Juli Ariana 2017)

Ketika Benci Itu Datang

Awal jumpaku tak sadar akan hadirmu
Yang menenangkan hatiku dengan ceriamu
Namun kini tingkahmu membuatku sebel
Semakin hari hadirmu membuatku kacau

Suaramu buatku gila
Ulahmu membuatku stress
Hingga akhirnya ku putuskan
Aku membencimu


(Yudha Arya 2017)

aku rajut kasih di muara kalbu

Mengagumi sosok dirimu
Di dalam sepinya waktu……
Tidak pernah jeda aku menyulam rindu di jiwa….

Di dalam sunyinya lara…..
Tidak pernah sirna aku rajut kasih di muara kalbu…
Bahwasannya akulah pengagum dirimu
Di balik tabir rahasia…

Di balik senyum karismamu
Melekat erat dibentuk malamku…..
Mengantarkan hasratku ke ujung bahagia…
Meski aral nan menjadi ruang pemisah

Mengagumi bukanlah sebuah dosa

Wirawanto 2017

Aku Berharap Simpatimu

Sejak pertama memandang wajahmu
Aku sudah menaruh simpati
Pada dirimu
Dengan senyum manis dan anggun 
Aku Tak sanggup melupakan
Dan akan selalu kukenang pujaan hatiku
Dari yang mengharapkan simpatimu

Wirawan….2017

Sepinya Malam Bertaburan Bintang

Aku benci keadaan ini
Aku benci kebohongan
Kenapa keadilan tak berpihak
Pantaskan aku bersikap

Jujur aku tak bisa hindari sepi
Malam ini kembali hatiku merintih
Inginkan dirimu
Jelas tak mampu lagi kudekati

Malam….
Lelap tidurku
Dengan angin malammu
Biarkan aku memimpikanmu
Indahnya malam bertaburan bintang

Dwi Prayoga 2017

Senin, 13 November 2017

Kehidupan Meracuniku

Hitam kelam dan dalam
Begitulah racun kehidupan
Yang telah meracuniku
Menghancurkan hidupku

Kata yang tak patut ada
Kata yang harusnya lenyap
Tapi aku mendekat dan merangkulnya
Merasuk dan masuk dalam hidupku
Betapa bodohnya aku

Kata yang seharusnya baik
Kini menjadi buruk
Nova suardika
Tidak ada benci dalam tatapan
Tidak ada kesal dalam sikap
Baik yang tersirat maupun tersurat…
Hanya sedikit tidak suka

Dengan pendiammu dengan murungmu
Tidak ada senyum di wajahmu
Tertawalah bahagialah
Aku tidak bermaksud membencimu
Sri Utami 2017.........

Langkah Kecilku Membawa Musim di Hatiku

Hari ini kuijinkan langkah kecilku ke suatu
Tempat asing…….
Di sana kutemukan senyummu yang merekah
Bagai bunga….
Ketika kau berbicara tegas, Guntur di hatiku
Seger menggelegar…
Saat kau diam termenung, angin sepoi-sepoi
Se akan berhembus di hatiku…..
Dan saat kau memberi perhatian matahari
Ikut mencairkan bekunya hati dan mengangatkan
Kanda, mungkin kau tak menyadarinya
Namun sejak pertama bertemu kudengar
Tutur katamu yang bijak…..
Dan menjadikan dirimu sebagai motivasi
Bagi diri ini kedepannya…..
Dan aku tertarik terus memandangimu
Karena kau membawa musim di hatiku

Dewi Yuli 2017..................

Bagaikan sinar Pagi kau adalah Semangatku

Kalau boleh ku katakan
Kau bagaikan sinar pagi
Yang setiap aku membuka mata
Di pagi hari
Kaulah penyemangatkanku
Kalau sayangku
Dan apabila kuboleh meminta
Maka…..
Aku akan meminta….
Aku akan memohonkan pada Tuhan
Agar aku selalu bersamamu
Karna sebagian
Semangatku ada padamu
Dewa Arta 2017.............

Tersenyum dalam Kebencian

Aku benci keadaan ini
Aku benci
Kenapa keadilan tak berpihak
Pantaskah aku mengambil sikap
Peraturan ini memaksaku untuk diam
Walau di marahi
Aku mengerti tentang semua ini
Aku mencoba untuk kuat
Bertahan dalam kekesalan
Tersenyum dalam rasa dendam
Teriakan kakak yang mengambil hakku
Memerintah selayaknya penjajah
Seenaknya mengatur menunjuk-nunjuk
Membuat aku tidak sudi mendengarnya
Sesungguhnya sikap kakak tak ada
Indahnya….
Teriak-teriak marah-marah
Tak bisa mengatur volume suaranya
Aku benci kakak…..
Aku tidak kakak

                    Kridayasa, 2017

Membisu dalam dekapan senyummu

Aku terpekur takzim
Pada hati yang sederhana
Pada hati yang membisu penuh arti
Aku luluh sebab tidak pernah kamu keindahan
Namun dekapan senyum serta sergapan tatapanmu
Menuntaskan serta menjelaskan semuanya
Ketika dimana rasamu juga melupakan rasamu

                     (Prayoga, 2017)

Seribu kata tak bisa mewakili

Satu kata beribu makna
Kebahagiaan, kesenangan, kesengsaraan, kesedihan
Melebur menjadi satu
Tapi dibalik semua itu
Kagumku tersimpan di benakku dengan segala kewibawaan mu
Contoh teladan untuk kami
Membuatku sesaat melupakan kelelahan ini
Mental jadi baja, laku jadi senjata
Malu tak ada lagi
Dan ilmu siap ditimba
Masa itu, masa okk

              (Andi Novana 2017)

Kamis, 07 September 2017

Tak kan ku sia-siakan Sejuknya Embun

Kau tampak anggun seperti sejuk sang embun
Kau begitu seindah bunga yang merekah
Layaknya bintang dan bulan yang menerangi malam
Seperti itulah engkau oh pujaanku
Takkan pernah habis kata-kata untukmu
Semua yang kukatakan itu tulus dari hatiku
Bukan hanya sekedar gombalan belaka
Ataupun hayan rayuan semata
Sangat mustahil mungkin
Mendapatkan cinta bidadari secantik dikau
Apalagi aku adik kelasmu
Jika saja aku diberi satu kesempatan
Sedetik untuk menatap elokmu dari dekat
Aku pasti siap dan tak akan ku sia siakan
Meski sedetik kemudian, wajahku ditampar secepat kilat
Aku bersedia……..

P Hendi Harimbawan (okk MABA UPS 2017)

Jiwamu dalam Sebuah Impian

Di dalam sepinya waktu
Tidak pernah ku jeda mnyulam rindu di jiwa
Di dalam sunyinya lara
Tidak pernah sirna aku rajut kasih di muara kalbu
Bahwasannya akulah pengagum dirimu
      Dibalik tabir rahasia
Di balik senyum karismamu
Melekat erat di lanak malamku
Menghantarkan asratku ke ujung bahagia
Meski aral nan menjadi ruang pemisah
Mengagumimu bukanlah sebuah dosa
Loroh tetesan keringat di dalam munajat
Tidak terhitung oleh hitungan dalam angka
Dalam aksara
Untuk mencumbui bayangan pada sang rembulan
Untuk mendatangi jiwamu pada sebuah impian
Di balik tirai yang menerungku
Di dalam bias-bias sepi malamku
Hingga bila air mataku kering
Hingga bila nafasku terhenti

Aku tetap di sini dalam malamku
(Anonim, OKK MABA UPS, 2017)

Cinta--------------

Cinta…..
Semua orang menginginkanmu
Namun tidak semua orang dapat menjagamu
Cinta……
Kau datang tanpa di kira
Dan kau berlalu tanpa menatap
Cinta…….
Kau idahkan dunia
Tapi tak lupa kau menabur benih cinta

From------ 
                   Gede Juli Ariana 
                   (OKK MABA UPS 2017)

Kamis, 13 Juli 2017

Harapan antara Hidup dan Kematian


Aku berdiri ditengah jalan
Antara hidup dan kematian
Dan aku berlari sambil menahan kesakitanku
Rengkuhan dan gapaian tanganku tak sekuat dulu

Aku hidup dengan sisa-sisa kebersamaanMu
Jauh di depan sana rintangan dan badai siap menghadang
Doa tulus dan kebhaktian tidak lagi ku dapatkan
Nama besarku tinggallah isapan jempol belaka

Se-sesakali aku diterpa angin semilir
Kesejukan memberi warna dalam kesepian ini
Dapat kulupakan duka dan kesedian ini
Aku hidup dengan harapan dapat berbenah
Dari cinta dan sayang yang engkau berikan

Aku belajar banyak dengan berdiam diri
Aku menyimak dengan bahasa sepi
Kota kecil ini memberi harapan banyak
Berharap kedamaian kelak akan selalu bersamaku

Sungai kecil berliku di kaki bukit di sanalah kita bercengkrama
Air mengalir memberikan harapan nyata
Dikau selalu bersahaja dalam suasana tenang dan damai
Walau sebenarnya cintaku semakin dalam padamu

Namun kegelisahan selalu menerpa diriku
Akankah waktuku masih lama bersamamu


Sabtu, 06 Mei 2017

Kau Pergi Dengan Sejuta Beban Yang Menghimpit

Singaraja 25 Juni 1999
Genap sudah 30 (tiga puluh) hari kita menyatu
Terpehan badai telah menghempas kebahagiaan
Selaksa topan merenggutmu
Dari tangan suami tercinta
Kau pergi dengan sejuta beban yang menghimpit

Seperti janjimu
Maupun janji suamimu
Kita akan selalu saling memperhatikan
Dan menyayangi

Meski dinda jauh
Lihatlah suamimu ini
Dalam kehidupan pana
Jika dinda tidak mampu lagi
Melihat penderitaan suamimu ini

Jemput aku dan ajak aku pergi
Dan kelak kita akan lahir ke dunia
Menjadi pasangan yang abadi
Yang membuat orang lain iri
Dan merasakan juga kebahagiaan kita

Bibiliografi
Made Purnami
Lahir Jumat, 15 Maret 1974
Dusun Kajanan, Desa Tejakula
Menikah 25 Mei 1999 dengan Gede Sandiasa
Di Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada, Singaraja
Meninggal Jumat, 25 Juni 1999
Karena kecelakaan tabrakan sepeda motor dengan Izuzu
Di perbatasan Desa Tejakula dengan Desa Bukti
Pukul 06.00 wita saat berangkat bekerja
Meninggal dihadapan suami tercinta
Di aben (kremasikan) 1 Juli 1999

Selamat jalan istriku dan sahabatku
Doaku selalu menyertaimu

Menyambut Hari Esok Dengan Senyum Ceria, Betatapun Berat Dan Pahitnya Hidup Ini


Malang on Nopember 1998
To my mine

“conglaturation on your ceremony” Galungan and kuningan
Ada suatu yang tak ku mengerti, entah apa yang selalu bergejolak dalam hati ini dipenghujung tahun ini. Hari-hari seakan lama berlalu, membosankan. Kadangkala aku merenenung mengapa sang waktu tak memihak pada diri ini.

Aku ingin waktu cepat berganti dan jarak hari yang kuinginkan semakin dekat dan hasrat ini sampai sudah, untuk bisa hidup bersamamu. Untuk berbagi suka maupun duka, alam dan kehidupan akan selalu memberi perasaan damai dan kebahagiaan. Kala itu tak satupun rintangan yang bisa memisahkan cinta kita. Hanya barangkali saja cobaan hidup akan senantiasa mengusik dua hati yang siap menyongsong betapapun beratnya dia. Bukankah demikian dinda….?

Betapapun gelombang kehidupan menerpa, bahtera  tak akan goyah itu janji kita. Kita akan selalu menyambut hari esok dengan senyum ceria, betatapun berat dan pahitnya hidup ini. Kita akan selalu menyapa dan mengerti perasaan serta keinginan masing-masing, saling menasihati, sebab jika tidak demikian akankah mahligai mampu bertahan diterjang badai hidup ini. Menangis kita berdua tertawa kita bersama. Love is  more kinds, but what is very safe and eternal is love which come from the door of sweetheart”. Walau terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata, tersurat menjadi sebuah syair “kenangan yang pernah aku alami bersamamu. Dan jangan pernah dirimu berharap ku kan pernah mencari gantimu. Sebab dihatimu mutiaraku, disenyummu kebahagiaanku.

Meski hari-hari lalu di mataku, tatapan lembut dan penuh kasih. Kuingat di malam itu, senyummu memberi kesejukan dan kau biarkan tubuhmu berada dalam keteduhan dekapanku. Dan ku kecup bibirmu seiring dengan tenggelamnya mentari, gelappun datang mencekam, harapanku pada sinar bulan terang memberi sinar dalam hati kita, mungkinkah ini akan tinggal kenangan, jawabnya hanya ada dalam hati kita berdua serta dalam kuasanya.

Dinda…mohon doa restunya agar cita-cita kita ini kesampaian. Sebagai berita untukmu, mudah-mudahan sesuai rencana kakak seminar proposal akhir Nopember atau paling tidak awal Desember 1998. Mohon doakan ya…. Agar lancar. Dan sesudah itu kanda akan lebih sering di rumah.
Ngomong-ngomong gimana soal pengumuman “guru honor’ apa sudah dilihat. Beli jarang bisa tidur selalu ingat pada adinda, rasanya ingin pulang saja, biar bertemu dengan dinda…..

Syair diakhir bulan
Angin yang berhembus di akhir Nopember
Bawa kisah dan lagu dari angin lalu
Angin yang berhembus bawa kisah tentang dia
Yang datang dan berlalu bagai angin lalu
Lembut kau datang menegurku
Kau datang untuk berlalu
Untuk sampaikan salamku
Buat kekasih

Salam di Akhir bulan

NB:
Goodluck on your excamination
Sahabat ……
Saat ini bintang memenuhi langit
Mengingatkan aku pada dirimu
Pada bianr bola matamu….
Pada senyum ceriamu
Kau yang ada di sana
Masihkah ingat padaku
Adakah kangen dihatimu
Tuk berbagi cerita denganmu
Bila kau masih sobatku
Layangkanlah surat padaku
Sebagai pengobat rasa kangen

dihatiku

Jumat, 05 Mei 2017

Tak Ada Duka Yang Tak Akan Berakhir, Tak Akan Ada Bahagia Yang Abadi

Malang, 1 September 1998
Buat dinda ytc
Di Wisma Penantian

“jalin Tali Cinta Makin Bersemi
Jalan hidup masih terbentang
Meniti langkah kita
Jangan ada sedih yang tersimpan dalam hati
Jangan ada sesal yang tersimpan dalam dada

Apa yang terjadi nanti jangan kau risaukan di hari ini
Apa yang pernah kau alami jangan pernah kau sesali
Sebab tak akan ada duka yang tak akan berakhir
Dan tak akan ada bahagia yang berkepanjangan

Berjalan bersama dinda banyak suka duka yang telah kita alami, ini adalah sebagai media untuk membawa kita menjadi saling mengerti akan diri kita masing-masing.

Semakin jauh diri ini dari dirimu, maka semakin dekat
dan setiap saat dikau hadir dalam hatiku
memenuhi setiap kuasa pikiranku
Apakah ini kedalaman cinta yang telah dirimu berikan
Tertelan tak tersisa oleh lidah kerinduan cinta ini
Tatkala mentari hadir dengan keraguan dan rasa malunya
Bersembunyi di balik awan
Bak gadis remaja baru kenal cinta

Sang surya di pagi hari
Aku membuka jendela
Terbayang gadis yang menantiku di sana
Dengan sejuta doa pengharapannya
Ketika matahari meninggi
Dan menampakkan keganasannya di siang hari
Ketika itu gadis ini mengerti akan cinta

Dengan sinar matanya yang terang
Dengan kejujuran mata hatinya
Dia telanjangi cinta
Ingin kuungkapkan semua perasaan
Pada gadisku

Dan.. saat mentari mulai lelah
Kemudian kembali keperaduannya
Dengan harapan bisa memberi kehidupan diesok hari
Ketika itu sang gadis mulai terlelap
Akan mimpi untuk mencatat
Apa yang terjadi dihari siang tadi

Aku juga teringat …
Dan ingin membelai rambut gadisku
Untuk mengantarkan dalam mimpi
Tentang dunia cinta kita

Dan akhirnya salam kerinduan ini aku akhiri, dengan kabar bahwa kanda telah pindah alamat ke jalan Kerto Sariro 47 A Kelurahan Ketawang Gede, Kecamatan Lowok waru (65145) Malang Jatim. Dan untuk tanggal 10 September 1998, kanda Ujian Komprehensif mohon didoakan terima kasih

NB
Ten akeh malih beli mebaosan
Wantah sewale patran beline satmaka
Cihnan beli kangen ring adi


Saking beli



Rasa Takut KehilanganMU “berpisah sebelum kita pernah menyatu”


Malang 5 Juni 1998
Kota kecil tempat pertama kita berjumpa
pulau dimana setiap orang ingin menaruh harapan terakhirnya
tatkala nyanyian merdu sang bidadari
terdengar menghibur hati para dewata yang lagi kesepian
ditinggal sang permaisuri tercinta
dijauhi sang pengabdi setianya

Ya.. pulau dewata begitu orang sering menyebutnya
Kala disebut “dewa’ta” seakan selaksa kedamaian
Kemasyuran, kejayaan dan keperkasaan
Terbayang sudah….

Ini semua tak bisa terlupakan
Meski hari ini diri ini, terpaksa meninggalkannya
Untuk sementara “yes just a moment
Sebab yang ada dihati dan dijantung ini
Tertinggal sudah disana…

Tumpuan dan harapan diriku
Yang tak pernah lepas
Dalam angan mesti sesaat
Tahukan dinda apa yang ku maksud?.......

Kanda berharap meski Negara ini dilanda angin perubahan “the win of change” dinda meski tidak akan berubah dan ini menjadi keyakinan kanda. Kanda masih ingat “the memory of the Sudamala river”, do you remember??....sungguh pemandangan yang benar-benar indah. Saat itu kanda baru menyadari sungguh besar karunia Tuhan…. Dan kanda sangat mensyukuri, meski dengan memandang saja, hati dan jiwa ini terbuai sudah. Dan takkan pernah kanda lupakan. Tentu dinda mengerti apa yang kanda maksudkan.
Dinda kalau kita jauh, hati ini merasakan gelombang rindu yang sangat dalam, dan kanda berusaha untuk memendamnya, untuk kemudian tercurah saat kita bertemu. Jika lama kita tak bertemu seakan banyak yang ingin kanda sampaikan. Atau ceritakan pada dinda saat nanti kita bertemu. Tapi….begitu kita bersua semua perasaan, semua yang ingin kanda sampaikan seakan tertelan, yang bicara hanya hati kita berdua. Kasih sayang kanda seakan tercurah saat dinda  berada dalam pangkuan.
Harapan kanda sangatlah besar, bahwa dinda merasakan juga. Dan rasa kedamaian senantiasa menapak didasar hati. Yang akhir-akhir ini nampak kering diterpa oleh derasnya badai kehidupan ini.
Dinda ….kanda sering tak bisa tidur tahukah sebabnya??.....
Setiap hari, tiap jam, bahkan tiap detik Negara ini bisa berubah, percaturan politik sendiri panas;….inikah yang sangat mendasar membuat kegelisahan kanda selama ini. Kanda khawatir dengan keadaan ini, ingat masa lalu Negara ini, oleh karena kehidupan politik yang kacau banyak orang yang kehilangan, bapaknya, anaknya, suaminya, kekasihnya bahkan segala-galanya.  Hal ini yang selalu menghantui pikiran kanda. “kanda takut kalau kita akan berpisah sebelum kita pernah menyatu”. Ah.. tidak jangan sampai dinda…
Hal ini juga yang menjadi dasar kita untuk segera menyatu
Bagaimana dinda?........sekian dulu goodbye and good luck!

Dewata yang agung
Jangan biarkan jiwa ini gelisah
Di kakimu aku berserah diri
Jiwa dan raga ini adalah karuniamu
Hidup dan matipun adalah kuasamu
Tangis dan derita sebagai cara hamba
Untuk memohon ridomu
Jangan biarkan apa yang sudah baik
Rusak karenanya
Jalinan cinta yang telah hamba bina
Jangan pupus ditengah jalan
Ini adalah bagian dari doa malamku
Semoga kekasih senantiasa berada dalam lindunganNya


dari kanda


Ku Yakin Makna Nurani Kau Tak Akan Pernah Terganti

Malang, 4 Maret 1998
Buat dinda
Di Singaraja

Salam manis dan kangen selalu
Saat ini terasa sudah sangat mendalam akan cinta dan sayang ini pada dinda, meskipun belum sepenuhnya kita mengerti, dan member makna akan cinta dan sayang itu. Hanya saja kanda… merasa sangat kehilangan atau seperti ada yang kurang dalam kehidupan ini, bila dinda tiada di sisi kanda.
Setelah sekian lama (+ 6 bulan) kita telah menjalin hubungan, perasaan dan hati kanda semakin terasa lekat, dan kanda yakin dinda telah mencurahkan hati, perasaan dan cinta sepenuhnya pada kanda. Mudah-mudahan kanda tidak salah menafsirkan, demikian juga adanya dengan kanda disini, meskipun disela-sela canda kita, kanda sering mengucapkan kata-kata gurauan yang kalau orang lain (bukan dinda) mungkin menyakitkan hati atau paling tidak membuat orang tersebut cemburu, tapi kanda yakin dinda tidaklah demikian, karena di dalam hati dinda terdapat keyakinan  dan rasa percaya yang mendalam pada kejujuran kanda, itulah yang menjadi harapan kanda selama ini, sebab selama hidup kanda selalu ada candaria dan gelak tawa, agar senantiasa hati dalam keadaan gembira danbahagia.
Jujur kanda akui bahwa kadang-kadang di hati kanda menginginkan sesuatu yang lebih dan mengeluarkan kata-kata yang bermakna curiga atau menggoda. Semata-mata itu kanda lakukan untuk menguji seberapa dalam pemahaman kita dan pemberian makna pada cinta atau kasih sayang kita bina.
Meski waktu yang telah kita lalui masih terlalu singkat, namun terasa begitu sangat mendalam rasa kasih dan sayang yang telah kanda terima dan kanda berikan, seperti lagu Krisye

“kemana langkahku pergi selalu ada bayangmu,
ku yakin makna nurani kau tak akan pernah terganti
pandanglah bintang berpijar
kau tak akan pernah tersembunyi
dimana engkau berada di sana cintaku

oh.. ya melalui surat ini, kanda kabarkan pula bahwa jadwal kuliah di sini Senin, kamis, jumat dan sabtu, sehingga kanda tidak bisa pulang, seperti dulu (dimana jumat, sabtu libur), tapi sekarang kosongnya selasa, rabu dan jeleknya lagi Sabtu 3 mata kuliah dari jam 07.00-16.00 wib. Harap dinda bersabar dan selalu berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan kita berdua.
Lagian … kanda merasa was-was, terhadap jaminan transportasi, seperti kemarin waktu berangkat ke Malang bus dan penumpang jarang, kapalnya lama sekali antre di pelabuhan, nunggu kapal penuh. Dan sampai di Probolinggo transit, menunggu bus selama 2,5 jam itupun berdiri di pintu, sampai diterminal Malang nunggu angkot selama 1 jam antre, belum juga penuh akhirnya naik taksi ke kost.
Hari ini kanda tidak tahu kenapa kondisinya seperti lemas, seperti kurang darah, kepala rasanya pening, setiap baca sesaat mata berkunang-kunang. Mungkin belum bisa menyesuaikan dengan cuaca, tapi sudah minum obat sangobion, mudah-mudahan ada hasilnya.
Sekian dulu dari kanda mohon maaf, kertas dan amplopnya tidak lagi khusus, tapi kanda gunakan apa yang ada, maklum dampak krisis moneter. Tapi buat kanda bukan alat yang digunakan kita maknai tapi pesan yang tersirat kita resapi, semoga bisa melapangkan rasa rindu kanda pada dinda seorang.

Jauh sudah langkah cinta kita berdua
Jangan sampai tertutup awan hitam
Biarkan langit kembali cerah
Hingga hitam dan beratnya awan yang menutup cinta kita
Berakhir dan tak berani menatap kita
Kasih……
Betapa besar pengorbanan dirimu
Dalam penantian
Menanti bersinarnya rona pelangi
Menyinari galau hati ini
Kasih…..
Saat ini kesabaranmu terujikan
Kesetiaanmu mendapat cobaan
Kejujuranmu menjadi sanjungan
Pada kasih dan sayangmu kutimpakan harapan

…………………………………………………..
Jika lama tak bersua
Kabar rindu kunantikan
Rasa kangen kusampaikan