Senin, 15 Januari 2018

Di ambang batas kematian

(SaatNya Sudah Tiba “Aku ada hanya untuk memenuhi Janjiku”)
Saat aku terpuruk
Tak ada seorangpun bisa membantuku
Kali ini aku jatuh tak kan tertolong
Mungkin hari kiamatku akan tiba
Keinginanku mati dalam kebahagiaan dan ketenangan tidak akan dapat terpenuhi
Kali ini dukaku yang mendalam akan mengantarkanku pulang ke hadapanMu

Ya Tuhan terima kasih atas karuniaMu selama ini
Aku merasa bahagia, sedih dan gembira atas karuniamu
Aku tidak menyadari betapa besar kasihmu padaku
Hingga kini saatnya kau ambil lagi kebahagiaanku akibat dari keteledoranKu
Tapi aku tidak akan menyesal kali ini aku akan kembali kepadaMu
Untuk menyatu dengan orang yang kucintai yang telah mendahuluiKu
Tunggulah aku sayang, aku akan pergi ke sana dengan caraku

Saat ini tidak akan ada seorangpun yang dapat menghalangiku
Untuk menghadap diriMu dengan caraku
Mestinya hal ini sudah aku lakukan sejak lama
Kenapa aku baru menyadarinya
Bahwa kehidupan ini sangatlah pana
Mungkin aku menginginkan untuk tidak terlahir kembali
Semoga keinginanKu dapat terpenuhi

Maafkan aku wahai sahabat, keluarga dan sanak saudara
Aku menyesal tidak bisa memenuhi harapan kalian
Aku akan pergi untuk menebus kesalahanKU
Tidak akan aku lanjutkan kehidupanku ini
Karena aku sudah ditakdirkan untuk tidak dapat menyelesaikan tugasku
Semoga Tuhan tidak memberiku hukuman
Atas kesalahanKu ini
Semoga keluarga semua dalam keadaan sejahtera
Dan Selalu dalam kebahagiaan

Biarkan aku pergi dengan kenangan
Tanpa ada bayangan tentang bahagiaku maupun kesedihanKu
Keadaan ini sudah aku nantikan sejak aku berumur 40 tahun
Mungkin saat ini waktuku sudah tiba

Semoga termaafkan semua kesalahanKU

Aku Menepi pada sisi jalan yang sempit

Sungai mengalir dengan kesejukan tidak lagi mengantarkan ketenangan
Matahari tidak mampu lagi memberikan kehangatan
Hujan tidak lagi mampu memberikan kehidupan
Tetapi hanya racun yang dapat kurasakan dari semua pergerakan ala mini

Napasku sesak, dukaku mendalam menyeringai membekukan darahku
Harimau lapar tak mampu memberi rasa takut pada jiwa ini
Badai selaksa dasyat tidak dapat membangkitkan kekhawatiranKu
Jiwaku terpasung, bibir kaku dadaku terasa ditempa besi panas dan berat

Kali ini aku merasakan bahwa diriku terbentuk oleh seonggok daging yang tak berguna
KebanggaanKu selama ini hanyalah semu belaka
Aku akan pergi untuk tidak kembali
Biarkan duniaku menjadi kerdil

Tanpa hiasan tanpa kenangan
Aku mengalami keterpurukan berkali-kali
Tidak ada yang mau berusaha untuk memahaminya
Kali ini kekuatanku sudah tidak mampu menahan lagi

Aku rapuh dan tak akan bisa lagi untuk berbuat
Jiwaku mengecil dan pandanganKu menepi pada sisi sempit yang tak terlihat
Persembahanku sudah sia-sia
PembelajaranKu sudah tutup usia