Sabtu, 29 April 2017

Rasa Ragu Lan Was-was Sampun Metilar

Malang 16 Oktober  1998
Ring I adi sane banget tresnain beli

Om suasti astu om
Ritatkala Sanghyang widhi Bhaskara sampun napak ring sisi kauh, tan presida malih beli nungkulang padewekan riantukan banget pisan kangen ring Iadi. Sadurunge ngelantur sewale patran  beline puniki. Pinih ajeng beli tan lali ngaturang suksma ring adi, antuk hadiah sane marupa baju (wastra) ritatkala beli ultah sane kaping 28. Semaliha sane kaping kalih tan presida beli nyeritayang  antuk bahagia beli , ring ulang tahun puniki. Santukan adi presida ngicen beli hadiah sane pinih istimewa satmaka yadnyan (pengorbanan) pinih luwih. Nilai makesami ten presida ja beli ngengsapang ngantos beli rauh ring pemargine sane muwasta padem.

Sane mangkin rasa ragu, bimbang tur was-was sane state ngebayangin dewek beli sampun presida sirna, ring hati. Sampun gambling tur tresnan beli ring adi kerasa sanget leket pisan tan malih wenten sane pacang presida masahang padewekan adi ring beli……

Adi maka jatine, beli sampun kedadosang budal ke Bali, kursus TOEFL wantah 1 minggu kemanten, nanging beli kari ngantosang seminar proposal, yen galahe lancar beli medue rencana ring tanggal 5 Nopember 1998, seminar pacang kelaksanayang. Turmaning ring rahina Galungan lan Kuningan beli sumangdene sampun napak ring Bali, wireh beli sampun kangen pisan ring padewekan adi. “I think you so that”.

Sing beneh keto adi….? Sekadi sampun sampun kerasayang beli deriki, sebilang peteng beli state merasa keweh ngengsapang, ngelantur beli tusing bisa sirep, “beli sing nawan ape kaden ane mekade?”

Nah amonto dogen malu beli nyarita teken adi, satmaka ngundukang indik kaduhkitan beli ulihan iseng tekening adi.


Om satih santih santih om


NB
Sampunang malih adi merasa sangsaya
Antuk tresnan beline ring adi
Sawireh beli sampun merasa kacunduk
Jodo ring adi …
Beli nunas ring adi wantah
Rasa percayan adi ring beli
Diastu genah iraga medohan

Salam sayangMu bersatu UntukKu

Malang, 18 September  1997
Buat dinda KDPM  yang kanda kagumi
di wisma penantian

Salam sayangMu bersatu UntukKu
Awl perjumpaan ini ku kirimkan sebuah lagu yang mudah-mudahan menjadi kenangan kita, bukan lagu tentang Gereja Tua atau Sekumtum Mawar merah yang berduri, tapi “Gubahanku

Kutliskan lagu ini, kupersembahkan padamu
Walaupun tiada indah syair lagu yang ku gubah
Kuingatkan kepadamu, akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku, jangan kau lupakan daku
     Walau apa yang terjadi, tabahkan hatimu selalu
     Jangan sampai kau tergoda, mulut manis yang berbisa
     Setahun kita berpisah, sewindu terasa sudah
     Duhai gadis pujaanku, cintaku hanya untukMu

    Nah ini lagu yang ku kirim dan mat disimak sayang dan nyayi-nyayi kecilah agar kanda bisa mimpiin dinda dan kerinduan ini terhapus sesaat. Mengenai pilihan studimu boleh-boleh saja yang penting itu atas keinginanMu sendiri, maksudnya bukan karena ajakan orang/paksaan. Dan mengenai gambaran masa depan suatu studi (ekonomi, FH, Sospol, Faperta dsb) sam aja, tergantung nanti dari komitmen masing-masing orang artinya kalau ditekuni mesti nanti ada manfaatnya dan hasil yang diperoleh maksimal. Kanda sarankan studi yang dinda jalani kali ini, jangan sampai melupakan studi yang sebelumnya, artinya peluang-peluang kerja untuk PGSDMu (dinda mesti rajin mendengar dan membaca informasi dan cepat melamarnya “and to get done about the job and thus success for you then good luck for us”

Suratmu telah kanda terima tanggal 15-9-1997 dan barangkali saja surat yang kanda kirim sebelumnya belum sampai, habis dikirim dengan perangko 300-an “sorry anak kost”. Setelah membaca berulang-ulang isi suratmu, rasanya hati ini merasakan sesuatu yang tidak jauh berbeda dan sulit rasanya untuk diungkapkan.

Perasaan ini barangkali saja kalau ditulis semuanya, bisa jadi novel cinta yang indah untuk dibaca dan membuat orang lain iri. Kandapun tak ingin cinta ini tenggelam, tapi seperti terangnya malam purnama “like your name Purnami”, tapi juga nggak seperti purnama kehdupan ini, yang hanya bisa bersinar di malam hari dan tenggelam di hari esoknya. Namun seperti aliran udara yang setiap saat member hidup setiap mahluk “make the animal life”.

Flowers were blooming every  where, I looked memories are very precious to me. Hello may darling don’t forget my message please!!
a)    Don’t cut your hair
b)   Dinda mesti seperti gadis-gadis lain kalau bepergian ya bawa tas kecil, make up sedikit aja, jangan terlalu banyak, sebab kanda suka orang yang sederhana aja.
c)    Yang lain tidak perlu dirubah, kanda sudah suka, mungkin juga dinda nggak Nampak seperti gadis lain karena latihan beladiri “like the gentleman”
But that all no problem for me, if you can’t change because I like you, I Love you, I Miss you and I need you.. eh kayak lagu aja… tapi ini kenyataan lho…. La wong ….. orang jatuh cinta, katanya dunia milik berdua yang lain numpang alias kost ni.. yee….
Sekarang kak sunset lagi belajar mati-matian…eh…bukan ..ngak mau mati tapi sedikit giatlah begitu “hard study” habis 7 (tujuh) mata kuliah harus habis 4 bulan IPnya nggak boleh kurang dari 3, ada tugas hampir setiap hari. Buku wajib minimal 7 buah, 2 diantaranya berbahasa daerah orang “british man”. Ah susah belajar tapi kak sunset cuek saja, ngapain susah-susah hidup di kerak bumi, so belajar jalan, pacaran juga okey. (study yes, love’s right but no try and error)
Sekian dulu da…da….aduh !!!


Dari kanda 


NB.
Akan kukenang
Sebelum aku terlena kubisikkan namamu
Agar kau menjelma dalam mimpiku
Hati terasa merintih dalam kerinduan
Akan ku kenang selalu saat perpisahan

Dan masih aku rasakan kecupan bibirmu
Dengan titik airmata jatuh ke ahtiku
Dan kubisikan kata-kata sendu
Dengan harapan hatiku semoga bersemi
Dan tabahkan hatimu untuk menunggu
(Mansur S)


Tak Terpisahkan Oleh Waktu Dan Jarak

Malang, 3 -9-1997
To yang terayang
Nun jauh di sana

Tak Terpisahkan Oleh Waktu Dan Jarak
Hari-hari yang daku lalui terasa semakin berat, siang hari keresahan melanda, malampun kegelisahan menimpa, apakah yang terjadi pada diri ini?....namun satu persatu kesulitan ini telah terlampui, meski dengan sedikit memporsir tenaga dan pikiran, untuk senantiasa dapat meraih cita-cita. Saat daku meniti dan memulainya sejuta harapan ditimpakan kepundakku, kala itu tak pernah terpikirkan akan beban yang telah diri ini sanggupi, yang terbayang hanyalah cita dan angan.

Dalam kesibukanku tertiup angin semilir, dalam kecerahan sinar mentari, membawa kabur tentang cinta dan kasih yang telah lama kukubur bersama kenangan lama yang sudah merenggut sebagian dari arti kehidupanku.
Sampai saat ini diriku meragukan akan arti sebuah cinta yang kita sama-sama ingin menawarkannya. Banyak yang tak ku mengerti, persoalan-persoalan kasih sayang, sahabat dan cinta bila tanpa kita bersama memecahkannya.

27 tahun yang lalu lahirlah seorang bayi lak-laki dari seonggok daging dan segumpal darah (tepatnya, Senin Kliwon Pahang, 12 Oktober 1970).  Entahlah saat itu mengapa dia terlahir, akan diberikan cobaan oleh Hyang Maha Kuasa, atau diberikan kesempatan untuk memahami kehidupan ini. Banyak sudah cerita dari sedih, gembira yang membuat orang lain senang atau membuat yang lain tak berkenan menyertai kehidupan bayi itu, sampai saat ini dia telah dikatakan sebagai sosok dewasa. Namun laki-laki itu tidak pernah merasakan dirinya sudah dewasa, selalu ada yang peduli pada dirinya.

Adakah yang peduli akan hari jadinya 12 Oktober 1997 (tepat yang kedua puluh tujuh). Selama ini tidak ada orang yang mau tahu, siapa yang hadir 27 tahun yang lalu, bahkan karena kesibukan laki-laki itu, kadang diapun lupa kapan dia hadir di muka bumi ini, hingga pernah laki-laki ini mengarang sebuah cerpen dengan judul “Oktober ke 12 yang terlupakan” the forgetten on Oktober 12nd.

Sekian dulu cerita pendeknya, sebagai pengantar pertemuan kita, mengenai pulangnya mungkin kak sunset akan tiba pada hari H Wisuda diselenggarakan itupun minta ijin, sebab kuliahnya sampai hari sabtu. Mengenai testingmu, kakak tidak bisa mengantar, mudah-mudahan kd mengerti, keadaan kakak. Saat kakak menulis, kakak masih sakit (sakit ringan), mungkin masih penyesuaian karena yang lain juga mengalami hal yang sama. Maklum biasa kuliah santai-santai tiba-tiba diserang oleh tugas yang banyak dan menterjemahkan dari buku aslinya. Insya allah pulang nanti bahasa daerahnya orang Bule Pintar. Belajar yang baik kalau perlu cari hubungan, sebab seperti yang kakak bilang, saat ini yang paling berperan, bukan kemampuan akademis (the academic competent) but the lobbying power is determinant. Kakak doakan semoga berhasil, tapi bila tidak berhasil jangan diambil hati anggap sebagai pengalaman (the first experience for to get another success!.
Raihlah suatu kehidupan seperti apa yang ada dalam kehidupanmu
Janganlah terhenti bila kakimu tersandung
Langkah pasti mencapai cita adalah harapan setiap orang

There is no the best but the better
(tetapi tidak ada yang terbaik tetapi hanya ada yang baik)
That is mean: jika mendapatkan satu kebaikan (prestasi)
Janganlah dirimu merasa puas but bekerja, belajar capai prestasi yang terbaik (higah  achievement)

Kakak tidak bisa pulang selama Galungan dan kuningan, kakak berdoa dengan cara sendiri, semoga hyang Maha Kuasa member ampunan dan jalan terang pada diriku yang papa

Andaikan aku yang dirimu dambakan
Mengapa hati ini masih ragu
Aku tak tahu bagaimana cintamu
Dan bagaimanakah sayangmu

Cinta tidak akan terwujud
Bila terucap tidak seharmonis perilaku kita
Untuk member warna dari kehidupan cinta itu


Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan untuk sahabat yang Tercinta


Sanghyang  baskarapun tak Pernah berhenti
Memberi sinarnya pada setiap yang menginginkan kehdupan terang
Dan berjalan dengan tidak tersendat oleh kantuk karena kegelapan
"Met Hari Raya Galungan dan Kuningan kembali"
Buat yang ku sayangi
Moga apa yang salah kuperbuat dan telah kulakukan
Mendapat maaf darimu
serta......diberi ampunan olehNya
Semogajuga 'Cinta kita senantiasa mendapat rido dari Ida Sanghyang Widhi Waca
Hingga meski jauh tetap terpadu sepanjang hayat..............
Manusia bisa berbuat apa saja yang dia inginkan
tapi jangan lupa di atas sana ada yang berkuasa
melebihi penguasa-penguasa
di jagat raya ini

Jumat, 28 April 2017

Perhatianmu Adalah Harapanku

Buat adinda yang tersayang di Peraduan
    Salam rindu kembali…
Surat adinda….telah kanda terima hari Sabtu, 6 Desember 1997, terima kasih atas perhatian adinda akan kesehatan kanda. Berkat doa dinda, kanda dalam keadaan sehat wal’afiat dan sekarang lagi persiapan Ujian Semester mungkin nanti libur tenang kanda akan pulang dan kanda harap, dinda mau menemani kanda selama di rumah,..okey…
Setelah kanda baca permintan dinda langsung kanda carikan kleping, mohon dinda pilih sendiri, kanda nggak sempat menyortirnya ‘to slect please”
Udah ya…(nggak apakan surat kanda ini pakai kertas tik, bukannya nggak punya kertas tapi pingin enak nulisnya lho….

Selamat belajar dan sukses. Dan ingat kanda juga kangen alias Rindu Berat ….(berapa kilogram ya….mungkin nggak bisa ditimbang)

Tiada Kalimat Yang Dapat Melukiskan

Malang Kota Batu, 2 Nopember 1997
Menjumpai
M@M@ tersayang….
Di Wisma Penantian

Tiada mungkin duka yang kuberikan
Lukapun takkan ku persembahkan
Pada setiap kesucian hati yang telah terengkuh
Meski jauh dinda senantiasa terbayang
Jika dinda percaya pada diri ini
Maka rindupun tercurah segalanya padamu

  Terima kasih telah kanda terima surat adinda yang telah mengingatkan akan kekeliruan yang telah kanda perbuat, meski telah memberikan kekecewaan pada dinda. Dalam kesempatan ini kanda minta maaf, karena mesti dinda telah tahu yang menjadi alasan kanda.
   Goresan ini baru sempat kanda tulis, sebab lagi banyak tugas dan ada middle. Mengenai foto kita nggak bagus alias kabur karena mungkin fotograpernya nggak professional, dan kameranya kurang bagus, sehingga semua fotonya rusak sorry…ya… nanti bikin foto lagi yang bagus dan mes!...ra.. dinda maukan. Pokoknya “dunia milik kita berdua” yang lain……kanda percaya dengan semua yang dinda sampaikan dalam surat itu, yang penting kita mampu saling menjaga.

Daku rasakan cinta dan sayangmu
Saat tangan ini membelai tanganmu
Namun tiada kalimat yang dapat melukiskan
Betapa sayangku padamu
Member pagi bersinar lagi
Hatipun ceria kembali
Jangan sampai sahabat
Kekasihku berderai air matanya
Meski duka menghadang kita

Harus tabah menjalani


Pelabuhan ratu mesti terlampui


Malang, 8 September 1997
Buat Kd Pm
di-
Peraduan         
                                                                                 
      Tiada kata bisa tersampaikan kecuali lukisan kerinduan yang mendalam, setelah terpisah baru terasakan dan kusadari, bahwasannya seseorang telah mengisi kisi-kisi hati dan kalbu yang paling dalam. Sejak lama diri ini berteman dengan  siapa saja, tak pernah hati ini memilih kawan untuk dijadikan sahabat, hingga pada saat ini kudapati kawan yang memiliki arti lebih dibandingkan sebelumnya atau yang lain. Aku sering bertanya apakah semua angan/mimpiku akan tergapai atau seluruhnya gagal, mungkin juga setengah tercapai.
       Namun jika mimpi yang satu ini bisa menjadi kenyataan, maka setengah perjalanan hidupku telah tersurat dalam satu kenyataan. Buat Kd tahukan apa yang kakak maksud? Ya… mimpi bersanding dan saling memiliki dengan dirimu. Maukah kd menjadi bunga dalam setiap mimpi indah kakak, yang pada akhirnya bisa melangkah bersama mencapai cita dan cinta dalam dunia nyata. Kd pagi-pagi benar kakak sudah sampai di Malang, celakanya komputernya tidak bisa dipakai ditempat kost, lantaran listriknya nggak muat terpaksa dibawa ke kost teman sehingga bisa belajar bersama dengan teman kakak itu (P Sd).
         O ya.. mengenai kuliahmu jika benar-benar FKIP ditiadakan Kd bisa milih Sospol, ekonomi atau hukum, bersama ini kakak kirimkan contoh kurikulum sospol, barangkali saja ada nilai-nilai yang sudah Kd capai yang bisa di akui (bandingkan transkrips PGSD dengan kurikulum ini).
Selanjutnya kakak kabarkan situasi ditempat kost, kalau Kd mau baca, pagi-pagi bangun berebut kamar mandi, begitu dapat kamar mandi airnya habis, bisa-bisa nggak pernah mandi, tidak hanya itu, mencuci pakaian apalagi dan air minum tidak tersedia. Besok pulang tak bawa air dari Bali aja, sekalian bawa tukang masaknya, kalau mau Kd yang kakak inginkan, kalau mau ! sekali lagi kalau mau, please!! Okey kd…..because I Love you….tapi bisa nggak masak, habis yang dipelajari beladiri, memangnya mau nantang Tyson…. Ah … ah….ah….ceritanya ketawa geli …sorry ini hanya guyon.
Ada cerita lucu, kisah perjalanan Kak Sunset waktu di bus Simpatik, pada saat makan malam di Bondowoso, nggak prasmanan tapi juga nggak ditanya makan apa, tiba-tiba datang soto ayam ..lalu tak makan aja, dikira hanya di kasi soto, habis sotonya nasi putihnya datang astaga!!!!.... di makan nasi putih aja, jika tidak di makan kasihan terpaksa pakai kecap ..ih …ih…ih gile…
Akhirnya kak Sunset tulis sebuah syair untuk menutup pertemuan ini

Malam ini aku tak bisa tidur
Wajahmu terbayang selalu
Anganku berlalu, hayal berpadu
Membuat tak lelap tidurku
Kudendangkan lagu kenangan bersamamu
Maksud hati mengusik rindu
Mengapa senyum manis serta gelitik tawamu
Tak pernah mau menepi

Jauhkan aku dari rindu yang menyiksa ini
Jika dirimu suka dan diriku senang
Pelabuhan ratu mesti terlampui
Kenapa kau dan aku tak berusaha menggapai
Hanya salam manis dan kangen
Selalu yang bisa kulukiskan
Pada sahabat non jauh di mata
Namun teramat dekat di hati


NB
Sayang berikan penawar rindu ini
Walau hanya lewat surat
Kalau ada kakak minta

Klise film atau negative filmmu yang close up atau apa saja boleh

Petir Menyambar Memecah Keheningan



(jawaban sebuah harapan dan cinta)
Ketika sang kekasih pulang dari rantau
Siapakah yang dituju untuk pertama kalinya setelah ibunda tercinta?
Kita telah rengkuh kehidupan bersama meskipun hanya sesaat , ketika usia perkawinan kita ditakdirkan seumur bunga. Dengan sangat berat akau merelakan kekasih dipanggil bunda tercinta. Tak sedetikpun aku diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kekasihku. Kekasih pergi dengan senyuman penuh pegharapan agar suami tabah menjalani kehidupan in. Kasih ….. di pagi yang cerah ketika itu mentari dengan tersenyum menyambut kehadiranmu, engkau pergi saat menjalankan tugasmu yang mulia dan nafas terakhirmu terhembus dalam pangkuan kekasihmu, dalam kuatnya rengkuhan tangan kekasihmu, dalam belaian kasih sayang dan kedamaian kekasihmu.

Saat itu badai biru seakan menghempas tubuhku, petir menyambar memecah kesunyian. Kini semua harapan dan impian bersama akan kujalani sendiri. Semoga engkau pergi tetap dengan cinta, hingga meski engkau jauh cinta kita tetap menyatu dan dirimu dapat memberi petunjuk untuk mencapai jalan hidup yang sempurna bagi suamimu.

Kasih aku hampir tak kuasa menjalani hidup ini, cinta kasih yang kita bina tanpa pernah ada keluh, ada amarah, ada kesal, semua  keinginan kita masing-masing tak pernah saling mengurangi. Begitu dalam cinta kita, hingga dapat saling mengerti dan hampir setiap liku yang dijalani selalu ada senyum,ada kegembiraan dan tak pernah sekalipun ada tangis, atau ada tengkar.

Saat ini semuanya telah berakhir, namun begitu cita-cita dan harapanmu akan kujalani. Kasih jika dirimu melihat diriku sudah tidak mampu lagi untuk menjalani hidup ini dengan baik. Panggilah daku, aku ingin bersamamu dimanapun engkau berada, untuk kelahiran yang akan datang aku tetap ingin bersamamu dan memperbaiki kisah hidup kita yang tertunda.

Akhirnya semoga Tuhan mengampuni segala pikiran, perkataan dan perbuatan yang keliru, semasa kita hidup bersama. Dan doa tulus dari pancaran cinta yang suci dari seorang kekasih, semoga engkau mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya
(memoy 30 September 1999)



-------------------
Eyes reflection of your hope and your heart
Flowers were blomming every where
I looked memory are very precious with you my darling
And my wife although  a moment


Mata melukiskan harapanmu dan hatimu
Bunga-bunga bersemi di setiap tempat
Aku teringat kenangan yang sangat berharga bersamamu
Kekasihku dan istriku meski sesaat

MIMPI SESAAT

Ketika Sang Surya menghampiri peraduannya
Pertanda sinarnya mulai surut
Selaksa harapan akan Nampak tertunda
Dari setiap insan yang menjadi cipatanNya

Haruskah kita memulainya dari awal di hari esok
Bukankah kita bisa melanjutkannya
Tertegun dalam hati mengapa mesti diteruskan
Tentang asa yang tiada pernah pasti

Esokpun belum bisa kita pastikan
Tentang angan yang bisa digapai
Semua masih dalam kerlingan buaian mimpi malam
Hanya bisa pasrah menanti perubahan

Keluh resah tertampik dari jiwa-jiwa yang kosong
Tiada keberanian untuk dapat kusampaikan
Tangan bergetar penapun terlepas
Hanya tangis pilu yang terkumandang

Sabda alam menenangkan hati
Besok aku akan datang lagi
Di sana kau bisa gantungkan sejuta makna hidupmu
Dalam kehangatan akan kehadiranku

Namun terbersit di dalam hati
Haruskah menyerah begitu saja, menanti dan menanti
Tak bisakah tangan dan kakiku berguna
Untuk meraih harapan
Dari cerahnya Mentari esok hari…………….
Memory, on April, 10, 1998

(tertulis saat hati dalam keraguan)

Kamis, 27 April 2017

Hidup Terasa Tak Berarti Pupus Harapan dan Impian yang Ku Bangun


SGR 10-3-99
Ketika suara jengkrik bernyanyi dan binatang malam memulai kehidupan baru, menyongsong sinar rembulan yg bersembunyi dibalik kabut tipis, memberikan kelembutannya pada semua insane ciptanNya.
Diriku yang dalam kesendirian yg berdiri di atas kegagalan. Hidup terasa tak berarti…..semua harapan dan impian yang ku bangun kini pupus……

Tak ada lagi yang perlu diperjuangkan yg ada hanya luka….. dan luka….. yg tidak mungkin dapt terobati krn sudah sedemikian dalam tertoreh…..
Kini ku jalani hidup ini bagaikan sebuah sandiwara komedi yg harus selalu siap dengan senyum meskipun diri ini tahu yg dilakukan itu menginjak 2x harga diri ini…kehidupan …..ini sudah tidak ada arti hidup bagai baying2x.

Tuhan…. Sampaikan kegagalan ini mengiiringi langkah kakiku. Hambamu ni telah sangat lelah berjalan di atas kegagalan ini.
Hidup tersiksa……, dg segala sikap2x yang membuat semakin dalam luka ini tertoreh oleh perlakuan dari orang2x yang sangat dekat dan sangat ku sayang. Inikah yang namanya neraka dunia.
Dari …..dulu ….. sampai sekarang mengapa gagal… terus. Dalam setiap langkah kaki ini terasa gemetar…….
  (alm. Made Purnami)

Harapan dapat menghibur dirimu
Meski kalimat terputus dan tidak terselesaikan
Aku mengerti apayang dirimu rasakan
Betapa kesedihan dan putus harapan
Yang dirimu alami dalam mengisi hidup ini
Tak ada asa dan rasa inginmu dapat terpenuhi
Lukamu semakin dalam dan semakin menyayat
Namun tak pernah dirimu sadari
Bahwa aku dan sekelilingmu memperhatikan dirimu
Hanya dengan makna yang dalam dapat mengerti
Betapa kami memahami dirimu
Kadang aku marah karena takut
Akan dirimu melupakann diriku
Jangan salah membawa perasanaanmu
Bahwa aku marah bukan mencemooh dirimu
Tapi karena rasa sayangku padamu
Aku takut kehilanganmu dan bayanganmu meskipun sesaat
Bahwa dirimu merasa gagal dalam setiap langkahmu
Namun sampai saat ini aku selalu melihat
Dirimu dalam segala kebaikan
Tidak satupun aku memandang
Bahwa dirimu gagal dalam mencapai harapan
Rasa tidak iklas dan ketakutanmu
Adalah sebagai penyebab
Dirimu tidak memahami akan keberhasilanmu
Ingatlah kami selalu ada untukMu
Semoga dapat dimengerti
Jalan kita sangat pendek
Dan mengalirlah seperti apa adanya
Maka…
Lukamu akan terobati

(sahabat Sds)

Selamat Ulang Tahun (Memori 15 Maret 1998)

Kasih …..
Usah lagi kau ragukan kasih sayangku
Rasa percaya memang tak mudah dilakukan
Rasa cinta sulit untuk dimaknai
Namun mesti kita lakukan
Karena hanya itulah kekuatan
Yang dapat membendung segala
Rintangan yang menghambat cinta kita….!
Rasa bahagiamu kuharapkan di hari Ultahmu
Dan begitu senantiasa seterusnya
Cita-cita yang tertunda bukan halangan
Untuk meraih sukses yang lain
Jangan pernah memikirkan
Akan kegagalan dan kekecewaan
Agar kita senantiasa merasa bahagia
Sebab bahagiamu adalah bahagiaku juga
(buat sahabat M Purnami)
Saat ini ….
Ijinkan kartu ini mewakiliku

Jawaban “Jalin Cinta Abadi Sepanjang Masa” (Memori1998)

Jika ada salah kata Papa…. minta maaf
Semua berjalan seperti apa adanya
Rasa kawatir akan kehilanganmu lah
Aku berbuat dan mempertanyakan
Apa yang mesti kita lakukan
Keinginan harmonis adalah tujuan
Bukan meng ada-ada…….
Tapi ini realita yang kita harapkan

Semoga cintaku abadi bersamamu
Maafkan Aku
Semoga dirimu bahagia dan selalu menyertaiku
Ke manapun langkah ini ku bawa
Mungkin dirimu kecewa
Akan apa yang telah aku lakukan
Dan apa yang aku jalani saat ini
Kadang aku berjalan dalam kegelapan
Kadang aku bertanya
Kemana cinta abadiKu terbawa
Aku kadang mencari dirimu
dalam setiap bayangan
ingin ku rengkuh harapan yang telah putus
dan pergi bersama kepergianMu
akankah dirimu selalu bersamaku
dalam penantian yang panjang
dalam penebusan karma buruk yang aku jalani
sepertinya tidak ada cinta yang abadi
semuanya adalah keinginan yang tertunda
harapan yang penuh ketidak pastian
dunia maya yang tidak pernah akan terengkuh
salam …….
semoga dirimu selalu bahagia
doa kami selalu menyertaimu
wahai cinta abadiku yang hilang
Sepanjang masa menjadi kenangan

(PP…dinda harapan)

“JALIN CINTA ABADI SEPANJANG MASA” (Memori 1998)


SGR, 30 SEPT 1998
BUAT
YTC PAPA (BLI GD SANDIASA)
DI
KOTA HUJAN

“JALIN CINTA ABADI SEPANJANG MASA”
   Ketika malam menyelimuti bumi di temani dg derasnya air hujan membuat malam semakin sepi dan mencekam. Sesepi hatiku dan sedingin kalbuku. Ku tak berdaya mengusir kerinduan ini terhadap dirimu. Karena demikian lekatnya dan menyatunya cinta dan kasih saying yg telah kita bina.
Rasanya tak ingin sedetikpun waktu terlewati tanpa kehadiran dirimu. Maksud hati ingin selalu berada dalam dekapanmu, ingin selalu merasakan belaian kasih sayang dan kedamaian dalam rengkuhan tanganmu yang kokoh. Tapi diriku sadar dirimu pergi utk melanjutkan langkahmu, yg hanya tinggal selangkah. Dan ku berdoa dan mengharapkan selalu dirimu pulang dalam keadaan selamat dan kesuksesan berada di tanganmu. Sebab di kota kelahiranmu ku selalu menanti kehadiranmu tuk bersama membangun sebuah impian, bersama kita nikmati pahit manisnya kehdupan ini. Serta keluarga tercinta menanti dirimu dengan sejuta cinta dan harapan.
Pa………..
   Dalam kesendirian mama selalu berharap cinta dan kasih sayang Papa terhadap Mama tidak akan pernah berubah meskipun musim berganti. Sebab Mama…. Sering melihat kenyataan ketika pasangan muda mudi telah memasuki kehidupan berRT hanya beberapa bulan saja cinta dan kasih sayang pd saat masih pacaran ada. Setelah itu hilang……dan percekcokan selalu timbul
Pa………
    Mungkin….kah akan terjadi diantara kita…….
Pa……secara jujur Mama mengharapkan hal tersebut tdk akan  pernah terjadi. Mama ngeri membayangkan seandainya itu terjadi……., ketika Papa….marah sama Mama saat Papa belum berangkat ketika derasnya hujan turun. Dinginnya suasana saat itu. Tapi Mama…….merasakan panas dan se-olah2x Mama berada dlm gurun yang tandus yg jauh dari kasih sayang.  Mama merasa terhempas….. dan Mama merasakan diri ini tdk mpy arti dan hanya mrp sebuah beban.
Tapi ketika tanganmu membelai rambut ini dg cinta dan kasih sayang. Keterasingan yang Mama rasakan tadi per-lahan 2x hilang. Lebur dalam kasih sayangnya pd saat itu ingin rasanya Mama menjerit jangan terulang lagi peristiwa ke marahan tadi. Tuhan biarkan kami dan restui kami agar cinta dan kasih sayang yang telah terbina abadi selamanya.
Pa…….
   Pada saat Ultah Papa jadi enggak pulang ntar kalau jadi pulang kasih tahu Mama. Kalau Papa setuju ngerayain ultahnya di rumah aja, ntar Mama yg masak itupun kalau Papa setuju…..
Pa….
   Gimana kuliahnya. Dan gimana kabarnya Kmg Aja sehat 2x kan. Salam …… ya belajar yg yang rajin biar enggak malu2x in diri sendiri.
Pa…..
   Mama enggak jadi ke Tabanan nengok Lilik, habis daerah sana rawan apalagi di sana……..di samping itu biasanya di Bedugul hujan. Pada hari itu juga paginya melayat mantan bendahara PMI meninggal (LH Semita) seluruh anggota KSR ke sana pulang dari malayat jam 12.25.
Pa….
            Udah dulu goresan pena ini dan akhir salam kerinduan ini Mama akhiri.


NB:
Pa terima kasih atas perhatian papa
terhadap kesehatan Mama (sakit gigi)
Pa… Mama akan selalu berusaha
Mengerti & memahami
Diri Papa & Mama akan berusaha
Merubah sikap dan tingkah laku Mama
Yg kurang baik  yg masih bersifat

Ke kanak2x kanakan

Harapan "Juni 98" (lanjutan)

Ku tahu ada kau
Dan kaulah cintaku
Dan semua milik kita
Dan seakan alam raya merestui
Dan seakaan…..
Tapi, aku tetap aku
Berlari menjauhimu
Karena takut kehilangan cintamu
Kau kejar aku, kupercepat langkah
Makin pesat kau, makin kuat aku
Makin gencar kau, makin dekat jarak
Dan …….
Merintiklah air mataku
Kau mengapusnya dengan sapu tangan sutera
Kau pandang aku, ku palingkan muka
Kau bicara, ku membisu
Kau tersenyum, ku menunduk
Kau genggam jari-jemariku
Ku  tambah merunduk
Kau ajak aku ke taman bunga
Kau bawa aku melayang ke surge
Diatas awan dan mega
Bulan dan bintang
Serta langit ketujuh
Yang kuasa biarkanlah ini menjadi
Nyata………
Jangan hempaskan hambamu ini
Kedalam jurang yang dalam



Harapan “Juni 98”

Wahai pelanduk
Berdiri di hulu mata air
Menengadah ke angkasa biru
Perindah warna dunia dengan hadirmu
Ku ingin bertanya
Kaukah dewa kama itu?
Aku terbanting lemas dihadapanmu
Sungguh menyedihkan,…..
Kaukah dewa kama?
Kemanapun pergi……
Bau harum mengiringi
Dimana pun berada, …..
Alunan surga memenuhi telinga
Jiwa raga terpesona
Impian indah mengiringi suksma
Harapkan bintang jatuh di riba
Ah,…… akankah harapan sia-sia
Jauh dari fakta, jauh ……..
Tak mungkin terjangkau…..
Tapi…….
Suatau tengah malam
Bawa aku ke alam kahyal
Dan disana ada kau, dewa kama !
Aku, walau di alam khayal
Tetaplah aku
........berlanjut (alm. Made Purnami)