Jumat, 28 April 2017

Petir Menyambar Memecah Keheningan



(jawaban sebuah harapan dan cinta)
Ketika sang kekasih pulang dari rantau
Siapakah yang dituju untuk pertama kalinya setelah ibunda tercinta?
Kita telah rengkuh kehidupan bersama meskipun hanya sesaat , ketika usia perkawinan kita ditakdirkan seumur bunga. Dengan sangat berat akau merelakan kekasih dipanggil bunda tercinta. Tak sedetikpun aku diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kekasihku. Kekasih pergi dengan senyuman penuh pegharapan agar suami tabah menjalani kehidupan in. Kasih ….. di pagi yang cerah ketika itu mentari dengan tersenyum menyambut kehadiranmu, engkau pergi saat menjalankan tugasmu yang mulia dan nafas terakhirmu terhembus dalam pangkuan kekasihmu, dalam kuatnya rengkuhan tangan kekasihmu, dalam belaian kasih sayang dan kedamaian kekasihmu.

Saat itu badai biru seakan menghempas tubuhku, petir menyambar memecah kesunyian. Kini semua harapan dan impian bersama akan kujalani sendiri. Semoga engkau pergi tetap dengan cinta, hingga meski engkau jauh cinta kita tetap menyatu dan dirimu dapat memberi petunjuk untuk mencapai jalan hidup yang sempurna bagi suamimu.

Kasih aku hampir tak kuasa menjalani hidup ini, cinta kasih yang kita bina tanpa pernah ada keluh, ada amarah, ada kesal, semua  keinginan kita masing-masing tak pernah saling mengurangi. Begitu dalam cinta kita, hingga dapat saling mengerti dan hampir setiap liku yang dijalani selalu ada senyum,ada kegembiraan dan tak pernah sekalipun ada tangis, atau ada tengkar.

Saat ini semuanya telah berakhir, namun begitu cita-cita dan harapanmu akan kujalani. Kasih jika dirimu melihat diriku sudah tidak mampu lagi untuk menjalani hidup ini dengan baik. Panggilah daku, aku ingin bersamamu dimanapun engkau berada, untuk kelahiran yang akan datang aku tetap ingin bersamamu dan memperbaiki kisah hidup kita yang tertunda.

Akhirnya semoga Tuhan mengampuni segala pikiran, perkataan dan perbuatan yang keliru, semasa kita hidup bersama. Dan doa tulus dari pancaran cinta yang suci dari seorang kekasih, semoga engkau mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya
(memoy 30 September 1999)



-------------------
Eyes reflection of your hope and your heart
Flowers were blomming every where
I looked memory are very precious with you my darling
And my wife although  a moment


Mata melukiskan harapanmu dan hatimu
Bunga-bunga bersemi di setiap tempat
Aku teringat kenangan yang sangat berharga bersamamu
Kekasihku dan istriku meski sesaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar