Ketika Sang
Surya menghampiri peraduannya
Pertanda sinarnya
mulai surut
Selaksa harapan
akan Nampak tertunda
Dari setiap insan
yang menjadi cipatanNya
Haruskah
kita memulainya dari awal di hari esok
Bukankah kita
bisa melanjutkannya
Tertegun dalam
hati mengapa mesti diteruskan
Tentang asa
yang tiada pernah pasti
Esokpun belum
bisa kita pastikan
Tentang angan
yang bisa digapai
Semua masih
dalam kerlingan buaian mimpi malam
Hanya bisa
pasrah menanti perubahan
Keluh resah
tertampik dari jiwa-jiwa yang kosong
Tiada keberanian
untuk dapat kusampaikan
Tangan bergetar
penapun terlepas
Hanya tangis
pilu yang terkumandang
Sabda alam
menenangkan hati
Besok aku
akan datang lagi
Di sana kau
bisa gantungkan sejuta makna hidupmu
Dalam kehangatan
akan kehadiranku
Namun terbersit
di dalam hati
Haruskah menyerah
begitu saja, menanti dan menanti
Tak bisakah
tangan dan kakiku berguna
Untuk meraih
harapan
Dari cerahnya
Mentari esok hari…………….
Memory, on
April, 10, 1998
(tertulis
saat hati dalam keraguan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar