Malang 5 Juni 1998
Kota kecil tempat pertama kita berjumpa
pulau dimana setiap orang ingin menaruh harapan terakhirnya
tatkala nyanyian merdu sang bidadari
terdengar menghibur hati para dewata yang lagi kesepian
ditinggal sang permaisuri tercinta
dijauhi sang pengabdi setianya
Ya.. pulau dewata
begitu orang sering menyebutnya
Kala disebut “dewa’ta”
seakan selaksa kedamaian
Kemasyuran,
kejayaan dan keperkasaan
Terbayang sudah….
Ini semua tak bisa terlupakan
Meski hari ini diri ini, terpaksa meninggalkannya
Untuk sementara “yes just a
moment”
Sebab yang ada dihati dan dijantung ini
Tertinggal sudah disana…
Tumpuan dan harapan
diriku
Yang tak pernah
lepas
Dalam angan mesti
sesaat
Tahukan dinda apa yang
ku maksud?.......
Kanda berharap meski Negara ini dilanda angin perubahan “the win of change” dinda meski tidak
akan berubah dan ini menjadi keyakinan kanda. Kanda masih ingat “the memory of the Sudamala river”, do you remember??....sungguh pemandangan yang benar-benar indah. Saat
itu kanda baru menyadari sungguh besar karunia Tuhan…. Dan kanda sangat
mensyukuri, meski dengan memandang saja, hati dan jiwa ini terbuai sudah. Dan takkan
pernah kanda lupakan. Tentu dinda mengerti apa yang kanda maksudkan.
Dinda kalau kita jauh, hati ini merasakan gelombang rindu yang sangat
dalam, dan kanda berusaha untuk memendamnya, untuk kemudian tercurah saat kita
bertemu. Jika lama kita tak bertemu seakan banyak yang ingin kanda sampaikan. Atau
ceritakan pada dinda saat nanti kita bertemu. Tapi….begitu kita bersua semua
perasaan, semua yang ingin kanda sampaikan seakan tertelan, yang bicara hanya
hati kita berdua. Kasih sayang kanda seakan tercurah saat dinda berada dalam pangkuan.
Harapan kanda sangatlah besar, bahwa dinda merasakan juga. Dan rasa
kedamaian senantiasa menapak didasar hati. Yang akhir-akhir ini nampak kering
diterpa oleh derasnya badai kehidupan ini.
Dinda ….kanda sering tak bisa tidur tahukah sebabnya??.....
Setiap hari, tiap jam, bahkan tiap detik Negara ini bisa berubah,
percaturan politik sendiri panas;….inikah yang sangat mendasar membuat
kegelisahan kanda selama ini. Kanda khawatir dengan keadaan ini, ingat masa
lalu Negara ini, oleh karena kehidupan politik yang kacau banyak orang yang
kehilangan, bapaknya, anaknya, suaminya, kekasihnya bahkan segala-galanya. Hal ini yang selalu menghantui pikiran kanda.
“kanda takut kalau kita akan berpisah sebelum kita pernah menyatu”.
Ah.. tidak jangan sampai dinda…
Hal ini juga yang menjadi dasar kita untuk segera menyatu
Bagaimana dinda?........sekian dulu goodbye and good luck!
Dewata yang agung
Jangan biarkan jiwa
ini gelisah
Di kakimu aku
berserah diri
Jiwa dan raga ini
adalah karuniamu
Hidup dan matipun
adalah kuasamu
Tangis dan derita
sebagai cara hamba
Untuk memohon
ridomu
Jangan biarkan apa yang sudah baik
Rusak karenanya
Jalinan cinta yang telah hamba bina
Jangan pupus ditengah jalan
Ini adalah bagian dari doa malamku
Semoga kekasih senantiasa berada dalam lindunganNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar