Malang,
Oktober 1997
Buat adinda
di Peraduan
Saat kehangatan
sinar mentari
menembus
dinding – dinding kamarku
Mesti kunikmati
dengan keriangan
Namun entah
mengapa keraguan
Kegalauan,
keresahan jiwa yang hadir
Wajahmu tampak lesu bila ku bercermin
Seraut wajah cinta yang menggambarkan
Kehampaan
tiada lagi bermakna
Seakan kehilangan sebuah harapan
Bagaikan cinta yang terkubur
Adakah
mungkin untukku
Menghindari goresan
kasih
Jiwaku resah…apakah
Kesudahannya
resah ataukah bahagia
Kuyakinkan diri demi rinduku
Penawar hangat dari wajahmu kekasih
Walaupun rintangan datang mendera
Kutempuh hingar
Karena cinta membara
Menjadi mimpi yang terindah
Wajah-wajah
kekasih mengaharapkan ikatan
Kemesraan akan
terlaksana
Walaupun impian
duka bertaburan
Ku yakin
kepadamu tiada yang lain dihatimu
Diri ini
menyadari tak ada yang mampu menghapus derita ini
Karena kerinduan
selain dirimu
Terbayang selalu saat kita bersama
Meski ku jauh darimu
Meski lama kita tak akan berjumpa
Kuharap dirimu dapat bersabar
Menunggu seorang kekasih
Buat kanda ….
Kesetiaan dan
kejujuran seorang kekasih
Akan menjadi
sebuah kisah yang abadi
Dan paling
berharga “the precious memory”
Meskipun suatu
saat kita berpisah
Tak ada kenangan yang indah
Dan
kesetiaan yang akan dikorbankan
Atau dilupakan
“must be remember and not sacrifice one’s”
Dinda …. ditahun baru saka ke 1920 ini, kanda ingin ngucapin selamat
tahun baru dan mohon maaf atas semua kesalahan atau ke’alfaan yang sengaja maupun tak sengaja kanda lakukan….pada
dinda dan pada semua yang ada disana…ibu, komang, yudex, dsk tut, ayu dan
semuanya deh… kanda tidak bisa pulang untuk mengucapkan selamat Hari raya Nyepi
secara langsung. Via surat ini kanda juga nitip doa pada dinda…untuk keselamatan
dan kesuksesan kita semua. Dan mohon balasan tentang cerita nyepi dong!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar