Lelah menggelayut berat mataku
Kantuk lelap mengalir di siang maupun malam
Menghambur, membaur kembali
Angan yang mesti terkubur dalam-dalam
Bangkit kembali
Tiap kantuk datang hadir bayangan
Angan kembali melambung pelan
Manari bersama bayangan
Langkah perlahan pelan
Yang akhirnya sampai bersimpuh pada sebuah kata hati
Diam atau termenung
Bengkak pertanda timbulkan tanya
Berat pancaran sinar matamu
Terjawab dalam hati ...MENGAPA
Mengapa engkau habiskan malam
Terlarut dalam sikam malam
Yang terwat hanya sebuah kemungkinan
Dan tak pernah terjawab lewat gelapnya malam
Kembaliku tanyakan pada malam
Apakah malam itu mesti gelap
Tanpa sinar, tanpa pelita dan selalu redup
Sujud dihadapanNYA adalah tumpuan
Memohon kehadapanNya Yang Maha Agung
Hyang Widhi terimalah persembahan cakup tangan ini
Semoga engkau beri Hambamu kekuatan
Untuk hadapi cobaan ini
Akhirnya...
Inikah yang Engkau peruntukkan kepadaKu
Kuterima dan ungkapkan rasa syukur
Aku hadir karena berkahMu
Pelita menerangi kegelapanKu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar