Minggu, 11 Oktober 2009

Long Much

Lelah menggelayut berat mataku

Kantuk lelap mengalir di siang maupun malam

Menghambur, membaur kembali

Angan yang mesti terkubur dalam-dalam

Bangkit kembali

Tiap kantuk datang hadir bayangan

Angan kembali melambung pelan

Manari bersama bayangan

Langkah perlahan pelan

Yang akhirnya sampai bersimpuh pada sebuah kata hati

Diam atau termenung

Bengkak pertanda timbulkan tanya

Berat pancaran sinar matamu

Terjawab dalam hati ...MENGAPA

Mengapa engkau habiskan malam

Terlarut dalam sikam malam

Yang terwat hanya sebuah kemungkinan

Dan tak pernah terjawab lewat gelapnya malam

Kembaliku tanyakan pada malam

Apakah malam itu mesti gelap

Tanpa sinar, tanpa pelita dan selalu redup

Sujud dihadapanNYA adalah tumpuan

Memohon kehadapanNya Yang Maha Agung

Hyang Widhi terimalah persembahan cakup tangan ini

Semoga engkau beri Hambamu kekuatan

Untuk hadapi cobaan ini

Akhirnya...

Inikah yang Engkau peruntukkan kepadaKu

Kuterima dan ungkapkan rasa syukur

Aku hadir karena berkahMu

Pelita menerangi kegelapanKu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar