![]() |
De Sandi |
Aku ingin menjadi cahaya kecil di tengah gelap, tempat di mana mereka yang tersesat bisa melihat jalan pulang. Ya, sejuk... damai... dan harmonis. Hidup yang penuh dengan cinta kasih, di mana setiap langkah membawa kita lebih dekat pada persaudaraan, pada dunia yang lebih baik. Meski perjalanan ini panjang, harapan itu tetap menyala—seperti bintang yang tak pernah padam, mengantarku menuju masa depan yang gemilang.
Di sinilah aku berdiri, tidak hanya menunggu, tapi menciptakan. Aku akan terus melangkah, menenun impian yang selama ini terlihat samar, menjadikannya nyata bagi diriku dan orang lain. Karena aku percaya, di balik setiap tantangan ada peluang, di balik setiap keraguan ada keyakinan, dan di balik setiap harapan ada kekuatan untuk mewujudkannya.
Aku mulai menyadari, bahwa dalam setiap langkah hidup ini, janji kehidupanku bukan hanya tentang apa yang kutemui, tetapi juga tentang bagaimana aku meresapi setiap pengalaman yang datang—bahkan saat ketidakadilan menghampiri. Rasa syukur kini mengalir lebih dalam, tidak hanya untuk hal-hal indah yang menyentuh hidupku, tapi juga untuk setiap perlakuan yang tak adil, yang pernah membuatku merasa terpuruk.
Dulu, aku bertanya-tanya mengapa dunia ini sering kali tidak seimbang, mengapa kebenaran terkadang terasa tersembunyi di balik bayang-bayang penindasan. Namun kini, dengan hati yang terbuka, aku mulai menerima bahwa semua ketidakadilan telah dijawab oleh hukum semesta yang lebih besar dari kita—hukum karma. Setiap tindakan membawa akibatnya sendiri, dan pada akhirnya, semua kembali pada apa yang kita tanam.
Aku memilih untuk menerima ketidakadilan dengan lapang dada, karena dalam penerimaan itu aku menemukan kedamaian. Tak lagi kubiarkan hatiku terbakar oleh dendam, karena aku paham, balasan bagi setiap tindakan sudah ada jalannya sendiri. Setiap ketidakadilan yang pernah kuterima adalah bagian dari perjalanan menuju kedewasaan batin. Ini adalah pelajaran yang menyadarkanku bahwa kita tak selalu bisa mengontrol dunia, tapi kita bisa mengendalikan cara kita merespons dunia.
Syukurku kini lebih mendalam, bukan hanya untuk kebahagiaan, tetapi juga untuk luka-luka yang mengajarkanku bertahan. Setiap perlakuan yang menyakitkan, kini kupandang sebagai batu pijakan menuju pemahaman yang lebih tinggi. Aku percaya bahwa di balik setiap penderitaan, ada rahmat tersembunyi yang sedang bekerja, memurnikan jiwa, memperkuat hati, dan membawaku lebih dekat pada diriku yang sejati.
Dan untuk mereka yang membawa ketidakadilan dalam hidupku, aku tidak menyimpan amarah. Aku tahu, hukum karma tak pernah tidur. Masa depan mereka telah terukir oleh tangan mereka sendiri, dan aku tak perlu menjadi hakim dalam kehidupan ini. Aku hanya perlu berjalan dengan damai, menebar cinta di setiap langkah, dan membiarkan semesta bekerja dengan caranya.
Hidup ini pada akhirnya adalah tentang ketenangan dalam menerima apa yang tidak bisa kita ubah, dan kekuatan untuk tetap berjalan dalam kebaikan, meski dunia sering kali terasa tidak adil. Karena setiap ketidakadilan bukanlah akhir dari cerita, melainkan awal dari keadilan yang akan datang—entah dalam kehidupan ini atau yang berikutnya. Dan di sanalah, masa depan yang gemilang menanti bagi mereka yang tetap teguh dalam cinta, kebaikan, dan syukur. (Sunset)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar